Kamis, 09 April 2009

Tafakur Bersama Ubur-ubur

LAUTAN memang menyimpan banyak misteri yang menantang manusia. Di kedalaman air yang senyap, terdapat kehidupan yang bukan saja unik, aneh, dan mengerikan, tetapi juga menawarkan pesona yang menakjubkan. Rahasia dan pesona lautan dengan segala makhluk hidupnya di dalamnya, hanya sebagian kecil saja yang sudah diketahui manusia. Informasi yang tergalinya pun masih terbatas. Sisanya, manusia masih buta dan butuh waktu lama untuk menguaknya.

Salah satu fenomena menakjubkan dalam lautan adalah ubur-ubur. Mengapa ubur-ubur istimewa? Cobalah amati secara cermat makhluk transparan ini.

Hampir 95 persen tubuh ubur-ubur tersusun oleh air dan tidak bertulang belakang (invertebrata). Meski demikian, makhluk tembus pandang dan bertentakel yang menjuntai dari bagian bawah tubuhnya ini punya banyak keistimewaan yang kadang bisa mengejutkan manusia.

Ubur-ubur dapat hidup di hampir segala iklim, dan sebagian besar berbahaya bagi makhluk lainnya. Pada beberapa spesies, ada cairan beracun di dalam tentakelnya. Ubur-ubur menangkap mangsanya dengan cara menyemprotkan racun ini dan membunuh musuh-musuhnya. Sebagian jenis ubur-ubur membuat bingung musuh-musuhnya dengan memancarkan cahaya, sementara sebagian yang lain menghasilkan racun mematikan di dalam tubuhnya.

Bahkan, ada satu jenis ubur-ubur, yakni ubur-ubur kotak atau the box jellyfish yang mampu menghasilkan racun paling mematikan di dunia. Racunnya mengandung toksin yang menyerang jantung, sistem saraf, dan sel-sel kulit. Selain mematikan, sengatan dari tentakel ubur-ubur kotak juga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Manusia yg terkena bisa tenggelam karena tubuhnya mengalami shock, bahkan sebelum dia jantungnya terkena efek dari racun. Umumnya korban meninggal hanya dalam beberapa menit setelah terkena tentakel ubur-ubur ini. Korban yang selamat dari sengatan sangatlah jarang dan walaupun selamat, rasa sakit dan luka dari sengatan bisa bertahan sampai berminggu-minggu.

Ubur-ubur kotak memiliki lebar tubuh sekitar 25 cm dan berat tubuh bisa mencapai 2 kilogram. Disebut ubur-ubur kubus karena bentuknya seperti kubus. Dari tiap sudut kubus tubuhnya keluar sekitar 15 tentakel dan panjangnya bisa mencapai tiga meter. Tiap tentakel bisa memiliki 5.000 sengat. Ubur-ubur kotak hidup bebas di lepas pantai Australia timur dan perairan Indo-Pasifik.

Keberadaan racun mematikan pada ubur-ubur adalah bagian dari "skenario atau rancangan besar" makhluk tersebut dalam upayanya mempertahankan diri. Lantas, bagaimana dengan ubur-ubur yang tak punya racun? Apakah mereka jadi lemah karena tidak punya alat pertahanan diri sehingga mudah diserang musuh atau predator?

Tentu saja ubur-ubur yang tak punya racun bukan berarti mereka tak bisa mempertahankan diri. Inilah salah satu keunikan dan keajaiban ubur-ubur. Sebagian di antara ubur-ubur mampu mempertahankan diri dengan cara menghasilkan cahaya. Tindakan ubur-ubur dalam mempertahankan dan menyelamatkan diri sungguh terencana. Ketika berenang melarikan diri dari musuh-musuhnya, seluruh tubuh ubur-ubur memancarkan cahaya. Biasanya, musuh ubur-ubur adalah kura-kura, burung laut, dan ikan paus.

Akan tetapi, saat musuh mencoba menggigitnya, cahaya di bagian tubuh yang berbentuk lonceng pun padam dan tentakel yang masih bercahaya dilepaskan dari tubuhnya. Dengan cara ini, musuh-musuh mereka mengalihkan perhatian pada tentakel tersebut. Ubur-ubur mengambil keuntungan dari situasi ini dan segera melarikan diri.

Ubur-ubur serdadu perang Portugis memiliki organ yang mirip layar bewarna biru tua yang muncul sampai 20 cm (8 inci) dari permukaan laut. Organ inilah yang memungkinkan hewan berenang dan bergerak. Pada tentakelnya yang berbentuk spiral ada kapsul yang mengandung racun yang menyebabkan kelumpuhan.

Semua keistimewaan ubur-ubur ini menarik perhatian. Bagaimana mungkin makhluk yang hampir seluruhnya terdiri dari air ini, yang layu dan mati segera bila terkena matahari, menghasilkan zat-zat kimia? Dan bagaimana makhluk ini dapat mengembangkan taktik untuk membingungkan musuh-musuhnya?

Ubur-ubur tidak memiliki mata untuk melihat mangsa dan musuhnya, tidak pula memiliki otak. Makhluk ini hanya berupa massa air seperti agar-agar. Walaupun demikian, dia menjalankan tingkah laku berakal seperti berburu dengan menggunakan berbagai taktik dan meloloskan diri dari musuh-musuhnya.

Bila kita meneliti setiap potong informasi tentang ubur-ubur dari sudut pandang ini, kita mutlak sampai pada kesimpulan yang sangat penting dan memperluas cakrawala kita. Seseorang yang merenungi dan menafakuri ubur-ubur, serta keistimewaan dan tindakannya, akan memahami bahwa Tuhan telah menciptakan makhluknya dengan segala kesempurnaan. Tugas kita sebagai manusia adalah menafakuri setiap detail penciptaan Sang Khalik, sekaligus mengambil pelajaran dan manfaat darinya. (Harunyahya.com/Nationalgeographic/Syarifah, S.P.)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar